Berobat Gratis? Mari ke Jogja

Seperti kita ketahui, kampanye-kampanye para calon gubernur yang sudah sudah banyak yang menjual isu berobat gratis buat warga miskin.
 
Ahh... Biasa... kan jualan partai brengsek pengejar kekuasaan. Nyatanya?
PDIP dengan calonnya Jokowi (saya jujur respect sama pribadi beliau, dan bukan sama partainya) dan Ahok menjual kartu sehat. Nyatanya sudah terwujudkah sampai sekarang? Bukankah kita sering melihat berita di TV tentang pasien yang ditolak masuk RS (bahkan sampai meninggal). Denger-denger kartu sehat ini tidak gratis (ini Jakarte coy).
Lalu di Jawa Barat, kita mendengar pasangan si OONeng dan Teten Masduki (Partai Banteng Ngamuk) lagi-lagi menjual dagangan yang sama, Kartu Jabar Bangkit. Program ini sangat tidak rasional, karena harus memverifikasi siapa yang berhak menerima, terus mencetak kartu dan mendistribusikan ke pelosok Jawa Barat. Bisa dibayangkan ribetnya penerapan kartu ini. Lalu mengapa tidak menggratiskan biaya RS saja yang simple? Mengapa harus memakai kartu? Selain itu Dede Yusuf juga menggunakan isu ini buat mencari masa. Dan gagal.

Ditengah isu kartu tidak rasional tersebut, KOTA YOGYAKARTA memulai terobosan baru dalam menggratiskan biaya Rumah Sakit.
Tidak perlu memakai kartu-kartuan, tidak perlu gembor gembor di media. Jogja telah memberi pelajaran berharga kepada masyarakat agar jangan percaya kepada isu-isu menjual yang hanya digunakan sebagai pencari massa saja.

No Pict Hoax, silahkan lihat kliping koran Tribun Jogja 18 Maret 2013: