Teacher's Happiness are....

Hari itu hari kamis siang, jadwal saya mengajar bahasa Inggris di kelas 3 di sebuah sekolah dasar Islam terpadu. Saya memberikan materi yang agak lain hari itu, bukan materi buku dari buku paket atau menyuruh mereka mengerjakan soal di papan tulis. Metode belajar aktif membuat saya terpacu untuk berimprovisasi dalam memberikan materi. Toh buku paket hanya sekedar acuan, bukan yang utama.


Akhirnya saya memberikan materi perkenalan dasar menggunakan bahasa Inggris untuk dipraktekkan di depan kelas.

Hello friends, my name is....
I am eight years old
I am in third grade of SDIT al-Mubarokah
My favorite subject are...
My teachers are mr. .... , mrs. ... and....
I live at....
My hobby is ...
I want to be a ...
I am very happy

Menyenangkan sekali melihat gaya pengucapan dan ke-PD-an mereka di depan kelas. Kadang ada yang salah karena tidak boleh melihat teks, kadang pengucapannya yang kurang sesuai, kadang celetukan-celetukan lucu dari teman-temannya yang menanggapi, dsb.

Tapi, ada salah satu murid yang -masyaAlloh- membuat saya cukup terharu ketika saya tanya tentang tugasnya. Fanya namanya.

"Fan, emang cita-citamu apa?"

"Pingin jadi guru, pak."

"Kenapa pingin jadi guru? kenapa ngga jadi dokter aja atau jadi presiden atau jadi ustadzah?"

"Ngga ah, biar kayak bapak jadi guru."

Ini anak pintar merayu gurunya (dalam hati)
"Terus pelajaran favoritnya Fanya apa?"

"Bahasa Inggris, matematika sama IPA"

"Lha itu kan pelajaran sulit semua?"

"Kalau matematika sama IPA aku sering dapat nilai seratus sama bu Teti, kalau bahasa Inggris sekarang sama pak Husnul jadi enak, gampang."

"al-Hamdulillah kalau gitu mah. Sudah siap maju?"

"dah pak"

Mungkin percakapan diatas bagi banyak orang merupakan obrolan anak kelas 3 SD biasa, tapi bagi saya, pengajar yang belum banyak pengalaman merupakan hal yang istimewa. Setidaknya ada dua hal yang membuat saya terkesan.
  1. Menyukai pelajaran yang saya ajarkan merarti murid merasa nyaman dengan metode belajar sang pengajar. Padahal membuat anak merasa nyaman dalam belajar itu cukup sulit, apalagi bagi anak SD yang secara fitrah lebih senang bermain.
  2. Bercita-cita menjadi guru berarti pengajaran dan metode pembelajaran dari sang guru berhasil. Sang anak merasa nyaman bahkan terinspirasi untuk menjadi seperti pengajarnya yang membuatnya nyaman. 
Dan saya pun merasa nyaman mengajar mereka, memberikan inspirasi, menanamkan pribadi Islami, serta ikut berkontribusi dalam mendorong mereka mengapai cita-citanya.

For all my students, i love you all always. May Alloh give all blessing and mercy for you.