Industrialisasi PSS Sleman

"Industrialisasi PSS Sleman"


siapa tidak kenal PSS Sleman team medioker di indonesia yang mempunyai suporter fanatik dan cinta damai. siapa tidak kenal kota Sleman dengan gunung merapinya yang gemah ripah loh jinawi. siapa yang tidak kenal dengan UGM yang menjadi bagian kota Sleman. banyak universitas ternama berada di kota Sleman yang seharusnya menelurkan kaum intelektual muda. kota Sleman juga dikenal sebagai bagian dari kota jogjakarta kota wirausahawan muda. berbagai ide kreatif muncul di sini sehingga iklim perekonomian di Sleman kondusif.



tapi ada apa dengan PSS Sleman yang notabene adalah sebuah produk yang kompetitif dan punya nilai jual tinggi tidak laku di mata investor? aneh bukan ? secara produk laku di pasaran (data penonton 20 - 25rb / pertandingan) untuk level divisi utama termasuk wah wow dan sejenisnya tapi secara investasi tidak dilirik sama sekali. saya memang bukan putra daerah sleman asli tapi justru itulah yang membuat saya bisa objektif meriset pasar dari PSS Sleman.

hasil dari riset tersebut menunjukkan PSS Sleman masuk kategori TOP Local Brand atau merk lokal yang sudah melekat di benak masyarakat seperti halnya kedaulatan rakyat di jogjakarta. berangkat dari riset tersebut saya coba tawarkan paket hemat nan berkualitas ala PSS Sleman di jakarta. hasilnya 6 perusahaan besar nasional menyatakan sanggup untuk berinvestasi dengan PSS Sleman. satu perusahaan PMDN air minum nasional sudah mengeluarkan angka 800jt / musim di hadapan manajemen bulan desember 2012. kerjasama jangka panjang dengan bebrapa nama pelatih level internationalpun sudah saya jajaki dan mereka tertarik untuk join. well, apa yang sulit dari menjual PSS Sleman ?

dari rentetan peristiwa tersebut saya akhirnya sadar kenapa begitu sulit menarik investor masuk ke PSS Sleman.

1. budaya kolonial masih melekat di jajaran manajemen
2. konflik of interest masih tumpang tindih di manajemen
3. budaya “ewuh pakewuh” yang tinggi
4. profesionalisme yang masih sangat jauh sekali
5. budaya cari muka khas pemerintahan
6. tidak ada totalitas d jajaran manajemen karena double job

aneh kan? kalau diperjelas…saat ini sponsor itu antri di depan pintu menyodorkan duit tapi pemilik rumahnya malah gaduh sendiri di dalam rumah. padahal orang mengetuk pintu ada batas kesabarannya.

batas kesabaran itu saya perkirakan habis pada jumat 1 februari 2013 jam 1 siang nanti. mengingat jangka waktu 1 bulan akan sangat mepet untuk mengajukan budget dalam jumlah besar.

pesan saya : dengarkanlah suara suporter yang hanya ingin PSS Juara, karena pemegang saham terbesar saat ini adalah suporter yang membeli tiket di stadion

jika tidak berubah industrialisasi PSS Sleman tidak akan pernah bisa dimulai.

akhir kata segera bergerak dan merapatkan barisan demi SUPERELJA.

#Penulisnya lali jejenge, waton njupuk seko fb