24 April 2013, PSS Sleman's Day

Tanggal tersebut bisa dianggap 'hari besar' oleh mayoritas warga Sleman dan sekitarnya. Baik itu warga Sleman yang tinggal di Sleman ataupun perantauan yang hati mereka masih tetap tinggal di Sleman. Oh maaf, bukan hanya Sleman, karena PSS memiliki pendukung lintas wilayah, bahkan saya sendiri bukan warga Sleman, tetapi orang 'kota Jogja'. Dan masih banyak non Sleman lain yang turut mendukung PSS. Ada Slemania Kulon Progo, Wonogiri, Tegal, Slemania Borneo, Batavia, Pasundan, bahkan Slemania Jepang.

Hari ini PSS akan berlaga melawan Persiwon Boyolali (dari Wondama tapi ngungsi ke Boyolali). Laga digelar malam di Maguwoharjo International Stadium, stadion yang masuk 9 besar stadion terbesar di Indonesia.

Jam 11.00 WIB, 24 April 2013
Searching tentang detail pertandingan, termasuk harga tiket yang dikabarkan akan naik. Saya juga menyempatkan diri melihat perkiraan squad PSS yang akan diturunkan beserta prediksi laga.

Jam 16.00
Persiapan mengecharge camera digital, mempersiapkan tas dengan sajadah buat sholat di stadion. Tidak lupa membawa penutup mulut buat antisipasi asap flare. Walaupun di stadion, jangan lupa kewajiban sholat. BCS pun harus 'ngibadah.


Jam 17.00
Berangkat dari rumah di kota Jogja dan bersiap merapat bareng anak-anak BCS ke MIS. Perjalanan melewati UGM, UNY, Gejayan, Ring Road Lor, UPN langsung ke MIS.

Jam 17.50
Mampir di masjid kecil di timur MIS, Maghriban dulu. Ini wajib. al-Hamdulillah sempat berjamaah walaupun sekedar satu roka'at. Bertemu little Sleman Fans yang memilih 'ngaji' dulu sebelum merapat. Salut.Teringat perkataan mereka, "mengko neng tribun abang po iji mas?"


Jam 18.15 
Memarkirkan motor di halaman selatan MIS. Kemudian membeli tiket di loket resmi. 'Merda calo'. Tiketnya seharga Rp. 20.000 dan berharap menang doorprize, siapa tahu dapat motor atau handphone. "mBak, tuku tiket sik entuk doorprize angsal mboten nggih?" Malah karo mbak'e ra dike'i, cen merda tenan kok. Yo wis lah, next be lucky.


Jam 18.30 
Masuk MIS lewat pintu selatan. Bareng sama teman-teman BCS x PSS dengan kostum khas mereka, hitam-hitam. Kemudian foto-foto dulu sambil mendengarkan chant yang dinyanyikan meskipun laga belum dimulai. Lagu yang sangat berkesan adalah: 'bianco verde ale'. Saya tidak tahu artinya, baru tadi pagi saya cari di google translate ternyata artinya 'putih hijau ale'. Setelah itu lompat pagar ke tribun merah, tujuannya ya foto-foto. Kemudian mampir ke tribun hijau milik Slemania sambil ikut mengibarkan big flag merah putih.


Jam 19.00
Laga dimulai, saya menonton dari tribun merah bersama beberapa Papuanesse yang saya kira mereka mahasiswa perantauan yang kuliah di Jogja. Semoga saja kuliahnya benar, tidak nyambi jadi pre***. Laga berlangsung seru ditambah 'omelan' penyemangat dari saya dan seorang Fans Fanatik yang duduk di kiri saya.


Jam 19.45
Lompat pagar lagi. Sekarang di tribun kuning miliknya BCS x PSS. Tujuannya ingin ikut 'choreography'-nya BCS yang menjadi best choreo at  Indonesia, dan 10 besar di Dunia -peringkat 4- (lihat videonya di ultras world edisi 13 April). Sempat terjadi masalah dalam persiapan choreo, bahkan dirigen BCS sempat emosi. "Kertase ijo tuwo mas... ijo tuwo, ngerti ijo tuwo ra to?" Tapi, akhirnya choreography berlangsung, dan saya tidak tahu bentuk choreonya, pokoknya ikuti instruksi leader. Yang jelas tangan pasti pegal-pegal memeragakan choreography selama 7-9 menitan. 


Jam 20.00
Selesai choreography, saya berpindah lagi ke tribun biru VIP. Tujuannya buat berfoto ria. Bahkan di akhir pertandingan saya sempatkan turun ke lapangan untuk memotret sisi dalam MIS dari dekat. Setelah itu saya sempatkan ke ruang konferensi pers pemain. Sempat saya abadikan juga ketika 'van Persie' berfoto dengan Man of The Match, Fajar Listiantoro.


Jam 21.15
Back to home. Di jalan penuh dengan fatchietti (potongan kertas) yang sengaja disebar oleh PSS Fans. Malamnya saya tidur nyenyak.

#No TICKET no GAME.